Tips untuk Berkunjung di Pantai Ratenggaro Bersama Keluarga

Tips untuk Berkunjung di Pantai Ratenggaro Bersama Keluarga

Tips untuk Berkunjung di Pantai Ratenggaro Bersama Keluarga – Pantai Ratenggaro memang belum rtp live cukup popular di kalangan wisatawan. Namun, penggemar sejarah tentu tertarik berkunjung karena di tempat ini ada kubur-kubur batu tua jaman Megalitikum yang patut untuk digali dan dipelajari lebih dalam di Nusa Tenggara ini. Nusa Tenggara dikenal dengan adat budayanya yang masih kental. Selain kebudayaan yang begitu menarik minat wisatawan dalam dan luar negeri, daerah ini menyajikan sudut-sudut keindahan alam yang bisa dinikmati, salah satunya adalah Pantai Ratenggaro.

Pantai Ratenggaro berada di Desa Ratenggaro, Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya, Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Berada sekitar 35 kilometer barat daya Tambolaka. Pantai cantik ini merupakan salah satu pantai di Pulau Sumba yang keindahannya sudah diakui dunia karena adanya sisa-sisa peradaban masa lalu. Lokasi Pantai Ratenggaro cukup menarik karena tepat di muara sungai dengan air biru. Menjelajahi destinasi wisata di Sumba Barat Daya ini pastinya sangat menarik karena selain alamnya yang indah, dengung sejarah juga bisa disaksikan.

Tips Wisata di Pantai Ratenggaro

  1. Sebaiknya menggunakan sepatu tertutup karena bebatuan karang yang tajam.
  2. Taati aturan adat desa setempat.
  3. Buat kamu yang ingin membeli oleh-oleh, kawasan tersebut juga dimanfaatkan masyarakat setempat untuk menjual tenunan Sumba yang terkenal dengan motif-motif khasnya.
  4. Jangan mengotori area wisata, jangan merusak maupun melakukan vandalisme.

Objek Wisata di Desa Ratenggaro

Pantai Ratenggaro

Berwisata ke Pantai Ratenggaro, akan disuguhi wisata alam dan juga budaya. Kesan pertama yang unik di pantai ini adalah suasana etnik, karena akan melewati banyak desa tradisional. Keadaan alam di sekitar masih sangat alami karena jarang tersentuh wisatawan. Area pantai yang bersih, tenang, dikelilingi laut biru nan asri akan membuat siapapun merasa nyaman saat mengunjunginya. Pantai Ratenggaron merupakan pertemuan muara sungai dengan laut, membuat  wild bandito siapapun bebas berenang di pesisirnya. Bagi yang suka surfing, pantai di Sumba ini memiliki ombak besar dengan long roll lho!. Jadi, selain bersantai, kamu juga bisa mencoba adrenalin dengan menjajal ombak tersebut. Tapi hati-hati ya guys, karena ada palung dalam disini. Jika tidak suka surfing, ya…. menonton saja sambil menikmati panorama alam juga tak kalah menarik.

Kubur Batu Megalitikum

Tak panorama pantainya, disini kamu juga bisa melihat kehancuran makam dari jaman Megalitikum, sekitar 4.500 tahun yang lalu. Suasana pantai yang menawan akan terasa magis dengan adanya kubur batu megalitik yang berjajar di sisi pantai dengan padang rumput yang indah. Ratenggaro adalah nama sebuah kampung adat yang telah lenyap dan menyisakan kubur-kubur batu. Lokasi ini terkenal karena ditemukannya 304 kubur batu dan 3 diantaranya terbilang unik. 3 kubur batu itu adalah kubur batu leluhur yang dulunya berukuran raksasa dan diseret dari kampung ke pantai melewati teluk yang dalam. Akibat abrasi, kampung adat Ratenggaro kini sudah dipindahkan di puncak dinding tebing di lengkungan muara Sungai Waiha. Meski kampungnya telah lenyap, Kawasan pantai Ratenggaro tetap meninggalkan daya magis dan menjadi wisata sejarah yang unik.

Kampung Tradisional

Tak jauh dari pantai, ada kampung adat yang bernama Kampung Ratenggaro. Jadi setelah menghabiskan waktu di pantai, kamu bisa menjelajahi rumah tradisional ini guys!. Rumah-rumah ini masih mempertahankan arsitektur asli yang pasti membuatmu demo slot dragon hatch semakin bahagia berada di Sumba. Jejeran kampung adat suku Kodi yang unik dengan atap menjulang hingga 15 meter yang nampak, akan membawamu serasa kembali ke masa silam. Selain menikmati keindahan alam, kamu bisa mempelajari sejarah, adat dan budaya Ratenggaro. Ada kepercayaan di desa ini bahwa kamu tidak boleh menyeberangi sungai untuk ke desa berikutnya, Wainyapu. Kamu juga tidak boleh bernyanyi atau bersiul. Jadi, kamu harus mematuhi peraturan adat tersebut ya!.